Kamis, 31 Maret 2011

METODE KB SEDERHANA SPERMISIDA (kimiawi)



A.SEJARAH KONTRASEPSI
Awal pemakaian kontrasepsi tak pernah diketahui dengan pasti, karena keinginan manusia untuk tidak punya anak (dengan berbagai alasan) sudah muncul sejak adanya manusia itu sendiri.
Meskipun sekarang sudah diketemukan berbagai macam alat kontrasepsi maupun metode kontrasepsi modern, namun metode kontrasepsi sederhana masih digunakan oleh mereka yang takut terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi modern, karena kalau mau jujur memang sebenarnya sampai saat ini tidak ada alat kontrasepsi yang sama sekali aman atau bebas dari efek samping.

B.JENIS KONTRASEPSI
Metode kontrasepsi dapat dikelompokkan menurut:
1.Pemakainya yaitu laki-laki atau perempuan.
2.Metodenya yaitu sederhana atau modern.
3.Tujuan pemakaian yaitu untuk menunda kehamilan, mengatur kehamilan, atau untuk mengakhiri kesuburan.





SPERMISIDA
A.Pengertian 
Metode kontrasepsi secara kimiawi adalah: mencegah terjadinya kehamilan dengan menggunakan tissue KB,tablet berbusa,suppositoriakimiawi dank rim jelly,atau preparat yang menghentikan atau membunuh sperma pada saat bersentuhan.
Spermisida adalah alat kontrasepsi yang mengandung bahan kimia (non oksinol-9) yang digunakan untuk membunuh sperma.
a. Jenis spermisida terbagi menjadi:
1. Aerosol (busa).
2. Tablet vagina, suppositoria atau dissolvable film.
3. Krim.
b. Cara Kerja
Cara kerja dari spermisida adalah sebagai berikut:
1.Menyebabkan sel selaput sel sperma pecah.
2. Memperlambat motilitas sperma.
3. Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
c. Pilihan
1.    Aerosol (busa) akan efektif setelah dimasukkan (insersi).
2.    Aerosol dianjurkan bila spermisida digunakan sebagai pilihan pertama atau metode kontrasepsi lain tidak sesuai dengan kondisi klien.
3.    Tablet vagina, suppositoria dan film sangat mudah dibawa dan disimpan. Penggunaannya dianjurkan menunggu 10-15 menit setelah dimasukkan (insersi) sebelum hubungan seksual.
4.    Jenis spermisida jeli biasanya digunakan bersamaan dengan diafragma.

d. Manfaat
Alat kontrasepsi spermisida ini memberikan manfaat secara kontrasepsi maupun non kontrasepsi.

1. Manfaat kontrasepsi
1. Efektif seketika (busa dan krim).
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Sebagai pendukung metode lain.
4. Tidak mengganggu kesehatan klien.
5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
6. Mudah digunakan.
7.Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual.
8. Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan medik.

2.  Manfaat non kontrasepsi
Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.

e. Keterbatasan
1. Efektifitas kurang (bila wanita selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk, angka kegagalan 15 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun dan bila wanita tidak selalu menggunakan sesuai dengan petunjuk maka angka kegagalan 29 dari 100 perempuan akan hamil setiap tahun).
2. Spermisida akan jauh lebih efektif, bila menggunakan kontrasepsi lain (misal kondom).
3. Keefektifan tergantung pada kepatuhan cara penggunaannya.
4. Tergantung motivasi dari pengguna dan selalu dipakai setiap melakukan hubungan seksual.
5. Pengguna harus menunggu 10-15 menit setelah spermisida dimasukkan sebelum melakukan hubungan seksual.
6. Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu kali pemakaian.
7. Harus selalu tersedia sebelum senggama dilakukan.

f. Penanganan Efek Samping
Pemakaian alat kontrasepsi spermisida juga mempunyai efek samping dan masalah lain. Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dan masalah-masalah yang timbul akibat pemakaian spermisida.
Efek Samping Atau Masalah Penanganan
a.       Iritasi vagina atau iritasi penis dan tidak nyaman Periksa adanya vaginitis dan penyakit menular seksual. Bila penyebabnya spermisida, sarankan memakai spermisida dengan bahan kimia lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
b.      Gangguan rasa panas di vagina Periksa reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal. Bila tidak ada perubahan, sarankan menggunakan spermisida jenis lain atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.
c.       Tablet busa vaginal tidak larut dengan baik Pilih spermisida lain dengan komposisi bahan kimia berbeda atau bantu memilih metode kontrasepsi lain.


g. Petunjuk Umum
  1. Sebagai alat kontrasepsi,spermisida harus diaplikasikan dengan benar sebelum melakukan hubungan seksual.
  2. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum mengisi aplikator (busa atau krim) dan insersi spermisida
  3. Jarak tunggu 10-15 menit pasca insersi spermisida sebelum melakukan hubungan seksual. Kecuali bentuk spermisida aerosol (busa), tidak memerlukan waktu tunggu karena langsung larut dan bekerja aktif.
  4. Perhatikan petunjuk pemakaian spermisida, baik cara pemakaian maupun penyimpanan dari setiap produk (misal: kocok terlebih dahulu sebelum diisi ke dalam aplikator).
  5. Ulangi pemberian spermisida, bila dalam 1-2 jam pasca insersi belum terjadi senggama atau perlu spermisida, tambahan bila senggama dilanjutkan berulang kali.
  6. Menempatkan spermisida jauh ke dalam vagina agar kanalis servikalis tertutup secara keseluruhan







.
B. Jenis dan Cara Pemakaian alat kontrasepsi secara kimiawi
Di bawah ini merupakan cara pemakaian alat kontrasepsi spermisida sesuai dengan bentuknya:
Bahan terdiri dari spermaticide dan bahan tempat mengandung spematicide tersebut, biasanya gelatine atau minyak. Khasiat kontrasepsinya disebabkan oleh sifat kimiawinya, tetapi juga karena sifat fisiknya menyulitkan pergerakan sperma karena kental.
            .Kontrasepsi kimiawi dapat berbentuk suppositoria, jelly, cream, tissue atau busa. Sekarang diusahakan supaya mengandung juga germaticide untuk mencegah infeksi. Jelly, cream dan pasta sering dipergunakan bersama dengan diafragma atau kondom
          Metode kimiawi mempunyai toleransi yang baik, jarang menyebabkan iritasi pada vagina, tetapi banyak wanita tidak menyukainya karena terlalu basah.

1.    TISSUE KB/VAGINA FILM
            Tissue KB adalah alat kontrasepsi kimiawi yang berbentuk seperti lembaran kertas tissue, namun akan larut bila bercampur dengan cairan vagina atau lendir serviks.
Cara kerja tissue KB adalah mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat gerakan spermatozoa, serta membunuh spermatozoa.
Cara pemakaian:
Sebelum membuka kemasan, terlebih dahulu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Spermisida bentuk film/ tissue ini berupa kotak-kotak tipis atau bulatan tipis yang larut dalam serviks. Untuk menggunakannya, lipat film menjadi dua dan kemudian letakkan di ujung jari. Masukkan jari Anda ke dalam vagina dan dorong film ke dalam vagina mendekati serviks. Keadaan jari yang kering dan cara memasukkan film secepat mungkin ke dalam vagina, akan membantu penempelan dan jari tidak menjadi lengket. Tunggu sekitar 15 menit agar film larut dan bekerja efektif.setelah melarut baru kemudian melakukan hubungan seksual
Wahananya adalah gelatin yang larut air dan mencair dengan mudah dalam badan. Baik dipakai oleh wanita yang kering vaginanya.
2.    TABLET BERBUSA/AEROSOL

Carapemakaian:
Sebelum digunakan, kocok tempat aerosol 20-30 menit. Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas, letakkan aplikator pada mulut kontainer dan tekan untuk mengisi busa. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks dengan posisi berbaring. Dorong sampai busa keluar. Ketika menarik aplikator, pastikan untuk tidak menarik kembali pendorong karena busa dapat masuk kembali ke pendorong. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan. Aplikator sebaiknya digunakan untuk pribadi. Spermisida aerosol (busa) dimasukkan dengan segera, tidak lebih dari satu jam sebelum melakukan hubungan seksual.

Tablet ini dimasukkan ke dalam vagina, akan berbusa dan busa ini akan masuk ke celah-celah yang kecil yang mungkin mengandung spermatozoa. Sayang sekali kegagalannya agak tinggi yaitu sekitas 22,5 kehamilan / 100 wanita / tahun.
Walaupun tingkat kegagalannya cukup tinggi, namun karena alat kontrasepsi ini mudah diterima, aman dan sederhana, oleh sebabitu masih ditawarkan dinegara-negara yang sedang berkembang, karena bagaimana pun juga lebih baik mempergunakan salah satu cara kontrasepsi yang sederhana daripada tidak menggunakan sama sekali.
3.     SUPPOSITORIA KIMIAWI

Carapemakaian:
Suppositoria merupakan spermisida berbentuk kapsul yang dapat larut dalam vagina. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum membuka kemasan. Lepaskan tablet vagina atau suppositoria dari kemasan. Sambil berbaring, masukkan suppositoria jauh ke dalam vagina. Tunggu 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Sediakan selalu tablet vagina atau suppositoria.












Cara memasukkan spermisida bentuk suppositoria.


Cara melepas nya
            Mudah dipakai tetapi kurang dapat dipercaya efektifitasnya untuk mencegah kehamilan. Bila melakukan coitus beberapa kali maka suppositoria harus dimasukkan ke vagina beberapa kali pula.
            Terdiri dari gelatin atau mentega cacao yang mencair dngan cepat pada suhu badan. Yang diragukan adalah apakah cairan ini akan menyebar merata pada seluruh vagina.






4. KRIM DAN JELLY

Carapemakaian:
Krim dan jeli dapat dimasukkan ke dalam vagina dengan aplikator dan atau mengoles di atas penis. Krim atau jeli biasanya digunakan dengan diafragma atau kap serviks, atau dapat juga digunakan bersama kondom. Masukkan spermisida 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual. Isi aplikator dengan krim atau jeli. Masukkan aplikator ke dalam vagina mendekati serviks. Pegang aplikator dan dorong sampai krim atau jeli keluar. Kemudian tarik aplikator keluar dari vagina. Aplikator segera dicuci menggunakan sabun dan air kemudian keringkan.
Cara memasukkan spermisida bentuk busa, krim atau jeli dengan inserter.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar